Kamis, 09 Desember 2010

Meningalkan Keganjilan-Keganjilan Dalam Beragama.

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW. Dalam hidup keseharian pernah terjadi, tetapi tidak terlalu sering di jaman modern ini ditangkap dan diperkarakan serta dipenjarakan, orang-orang yang mengaku dokter atau ahli medis, kemudian mereka membuka praktek, ternyata mereka tidak pernah menginjak dan mengenyam dan lulus dari pendidikan dokter atau ahli medis, sehingga praktek pengobatan yang dilakukan adalah sebuah keberanian yang luar biasa untuk mengelabuhi masyarakat untuk mencari keuntungan materi lewat kedok pengobatan kedokteran. Pernahkan kita memperhatikan orang-orang mu’alaf dan kemudian masuk Islam dan dengan terang-terangan menyatakan dirinya menyatakan sebagai seorang Islam. Mereka itu kadang telah bertahun-tahun memendam sebuah keyakinan kuat dalam hatinya bahwa Islam adalah agama yang benar. Namun mereka belum mampu mengungkapkan secara terang-terangan. Dalam masa kegundahan tersebut biasanya mereka terus menerus sibuk menekuni Ajaran Islam, Al-Qur’an dan As-Sunnah, sehingga biasanya kegundahan mereka semakin memuncak, kegundahan untuk dapat segera secara terang-terangan menyatakan dirinya sebagai pemeluk agama Islam walaupun kemudian dikucilkan oleh masyarakat mereka.
Segala puji hanya bagi Allah, banyak orang-orang mualaf, orang-orang yang lahir dari keluarga non muslim, atas kehendak Allah SWT, telah ditunjuki oleh Allah untuk masuk Islam dan menekuni Al-Qur’an dan As-Sunnah, kemudian mereka menjadi seorang muslim yang berkwalitas dan berbobot dan lebih sempurna cara beragamanya dibanding orang-orang yang mengaku Islam yang lahir dari keluarga Islam.
Perlu bagi kita setiap keluarga Muslim menyadari sesadar-sadarnya, bahwa Islam yang tersemat di dalam diri kita dan di dalam anak turun kita adalah suatu nikmat Allah yang sangat besar dan perlu untuk selalu ditingkatkan baik, penghayatan dan pengamalanya sepanjang perjalanan hidup kita masing-masing.
Al-Islam agama Allah, agama yang diakui oleh Allah sebagai Agama Allah sepanjang masa, sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya
.
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS. 16:36)
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS. 3:19)
Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. 3:85)
Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (al-Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atau segenap manusia, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. (QS. 22:78)
.
Allah sangat menyayangi umat manusia, agar mereka menyembah kepada Allah Tuhan semesta Alam, Tuhan yang Esa dan tidak menyekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang lain. Termasuk mengamalkan syari’at-syari’at yang telah dituntunkan dalam Islam dan meninggalkan syari’at-syari’at yang datang dari selain Agama Islam.
.
Katakanlah:”Hai orang-orang kafir!” (QS. 109:1)
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah (QS. 109:2)
Dan kamu bukan penyembah Ilah yang aku sembah (QS. 109:3)
Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah (QS. 109:4)
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Ilah yang aku sembah (QS. 109:5)
Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku (QS. 109:6)

Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. 42:13)
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyari’atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah. Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih. (QS. 42:21)
.
Sangat-sangat ganjil dan sangat-sangat aneh dan memang menjadi sangat-sangat-sangat aneh, ketika seorang yang mengaku Islam namun tidak pernah mau menekuni ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah di sepanjang perjalanan hidupnya.
Sebagaimana ‘itibar seorang dokter gadungan yang menjadi aneh dalam pandangan dokter-dokter yang sebenarnya. Namun dalam suasana terbalik, banyak orang-orang yang awam menganggab aneh orang-orang yang tekun belajar Al-Qur’an dan As-Sunnah dan kemudian konsekwen dalam mengamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah maka kemudian mereka mendapat julukan yang macam-macam, apakah itu fundamentalis, ekstremis, fanatik, kebablasan, dll. dan berbagai macam sebutan yang dibuat untuk memojokkan dan mengasingkan mereka. Demikianlah mahalnya nilai kebenaran yang haqiqi dan mahalnya harga Surga di sisi Allah SWT.
Dapat kita tanyakan kedalam hati kita masing-masing, bagaimana bila seorang dokter yang telah belajar dengan tekun di kampus-kampus sampai 15 th, dan kemudian lulus hingga tingkat spesialis 2, dan kemudian sangat teliti dan konsekwen dengan ilmunya dan mengetrapkan ilmunya dalam menyembuhkan pasien-pasiennya, apakah mereka sama dengan orang-orang yang telah mengaku sebagai dokter yang ternyata dokter gadungan??
Memang cara beragama masyarakat pada umumnya hingga saat ini masih jauh dari metodologi ilmiah modern. Dalam ilmu modern, bahwa sebuah pengamalan ilmu itu berdasar pada sumber-sumber yang kuat dan benar.
Bagaimana jika seseorang mengaku Islam namun tidak pernah mau belajar dengan sunguh-sungguh dengan ilmu Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan kemudian hanya mengikuti adat istiadat cara beragama yang telah membudaya di tengah-tengah masyarakat, yang tidak diketahui dengan pasti sumber asal usulnya ?, Siapakah yang lebih dipercaya? Al-Qur’an dan As-Sunnah ataukah adat istiadat yang tidak jelas sumbernya?, Jangan sampai seorang Islam menyesali diri di akhir hayatnya ketika menabrak dinding jalan buntu yang menjadikan mereka sengsara di akherat
.
(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah. (QS. 4:123)
Katakanlah:”Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya” (QS. 18:103)
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS. 18:104)
Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. (QS. 18:105)

Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu”. Dikatakan (kepada mereka): “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”. Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa. (QS. 57:13)
.
Semoga Allah menyadarkan kepada seluruh umat manusia yang telah mengaku beragama Islam, agar mereka segera sadar untuk selalu mengilmui,menghayati dan mengamalkan dari apa-apa yang dipelajari dari al-Qur’an dan as-Sunnah, dan segera berhenti dari perilaku yang sangat-sangat ganjil dan sangat-sangat aneh, mengaku dokter tanpa sekolah dokter, mengaku orang muslim tidak pernah menekuni belajar Al-Qur’an dan as-Sunnah, sungguh suatu keganjilan yang sangat-sangat-sangat ganjil, semoga Allah menunjuki kita semua untuk menjadi manusia yang mau meninggalkan keganjilan yang menyesatkan tersebut. Wallahu a’lam.